Kebanyakan smartphone memiliki masalah atas baterai nya yang tidak bertahan lama, khususnya pada pemakaian yang intens. Seperti yang telah diketahui layar smartphone semakin lama semakin lebar, penggunaan baterai semakin bertambah. Tapi sekarang Arman Ahnood, seorang periset di London Centre untuk Nanotechnology, memiliki solusi yang elegan: layar smartphone dibuat dengan System Tenaga Surya.
Menurut Ahnod, hanya 36% cahaya yang di produksi oleh sebuah OLED yang ditampilkan, dan sisanya terbuang begitu saja. Cahaya yang terbuang / tersebar dari tepi layar, dapat dimanfaatkan dengan sel fotovoltaik, dibangun ke layar itu sendiri.
Sistem Ahnood saat ini memiliki 11% efisiensi, menghasilkan total output 5 miliwatts pada perangkat 3,7 inci, jauh dari apa yang dibutuhkan sebuah smartphone. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 'Aaron Carroll' tentang An Analysis of Power Consumption in a Smartphone, biasanya sebuah smartphone menggunakan daya hingga 100 miliwatts dan sekitar 68,6 miliwatts terbuang.
Namun, Ahnood yakin efisiensi dapat ditingkatkan secara signifikan, ke titik di mana sistem ini dapat memperpanjang hidup baterai hingga beberapa jam.
Untuk pemilik smartphone, yang sering menyebut perangkat mereka "Ponsel 6 jam" karena baterai mereka hanya berlangsung hingga sore hari dengan penggunaan normal, dengan penambahan beberapa jam bisa membuat perbedaan yang sangat besar.
0 comments:
Post a Comment